kenapa demikian? karena:
1.kita mungkin kita sedang di hadapkan pada suatu masalah
2.Mungkin kita sedang emosi
3.Sulitnya kita berkosentrasi
Jika sudah demikian halnya maka kita akan mudah sekali terpancing emosi. Dan
dalam keadaan emosi akan sulit memahami apa yang sedang kita dengar.
Kebanyakan kita mudah terengaruh oleh hal-hal yang tidak bermanfaat. Sehingga
kita merupakan kepribadian yang lemah.
Nah dari pengalaman yang demikian itulah mari kita belajar menahan emosi. Sebab
emosi itu banyak merugikan kita,orang emosi menghabiskan banyak energi
orang emosi gampang marah, orang emosi sedikit perhitungannya.
Apabila kita dapat mengatasi emosi kita,mudah-mudahan kesulitan itu merupakan
tantangan. Dan tantangan itu akan teratasi dengan solusi yang baik. Bukan jalan pintas
yang menuntun kita kejalan yang lebih rumit.
Ada satu pengalaman ketika seorang teman, yang ketika itu sedang tersulut emosi yang
sangat sulit sehingga ketika ia keluar rumah pintu rumahnya itu terbanting angin, akhirnya
ia balik kerumah dan memarahi istri dan anak-anaknya. padahal mereka tidakmembanting
pintu tersebut. selang beberapa hari kemudian ketika ia duduk dengan pintu yang dulu
pernah terbanting oleh angin, dan terulang lagi. Akhirnya dia paham bahwa saat dulu pintu
yang terbanting itu bukanlah oleh keluarganya. tetapi hanya terbanting oleh angin.
Jadi penulis mengajak kita umtuk tidak mengedapankan emosi kita tapi pakailah pikiran
kita yang positif atau pikiran yang jernih, mudah-mudahan hasilnya akan sejernih pikiran
kita pula. kata pepatah pikiran anda adalah senjata yang amat ampuh. dan dalam konteks
positif tentunya.